SEOUL, KOMPAS.com -- Polisi Korea Selatan menahan dua peretas atau pengganggu (hacker)
yang telah mencuri data pribadi 8,7 juta pelanggan telepon seluler
dengan sim card dari KT yang juga merupakan operator telepon seluler
nomor dua di Korea Selatan. Data ini kemudian dijual kepada perusahaan
pemasaran bertelepon (telemarketing).
Pihak perusahaan KT
menyebutkan, dua peretas telepon seluler ini ditangkap, Minggu
(29/7/2012), karena terbukti mencuri data seperti nama pelanggan, nomor
telepon, dan nomor pencatatan tempat tinggal mereka.
"Jumlah ini mencakup hampir setengah dari sekitar 17 juta pelanggan kami," ujar juru bicara KT kepada AFP.
Ia
menjelaskan, perusahaan operator telepon seluler ini sudah mengingatkan
adanya aksi ini sejak 13 Juli setelah mendeteksi serangan pengganggu.
Kantor
berita Korea Selatan, Yonhap mengutip polisi melaporkan, dua pengganggu
termasuk seorang mantan programmer pada sebuah perusahana IT lokal
menerima sedikitnya 1 miliar won atau sekitar Rp 7,5 miliar dengan
menjual data-data yang dicuri tadi.
Sejauh ini dilaporkan ada tujuh orang lainnya di luar perusahaan telemarketing, juga sudah berminat membeli data yang dicuri ini untuk keperluan pemasaran dengan telepon.
"Kami
sungguh memohon maaf karena data pribadi pelanggan yang berharga itu
bocor. Kami akan berupaya melakukan yang terbaik agar hal ini tidak
terjadi kembali," ujar pihak KT kepada pelanggannya.
Penganggu
sering menyerang perusahaan besar bertujuan memperoleh akses personal
data pelanggan mereka. Hal itu lazim terjadi di Korea Selatan. Korea
Selatan merupakan salah negara pengguna telepon seluler terbesar.
Otoritas
di Seoul menegaskan, pada Juli tahun lalu pengganggu menggunakan alamat
internet yang tercatat di China memperoleh akses ke perusahaan portal
situs web besar Korsel, termasuk portal Nate.com. Kemungkinan aksi ini
berhasil mencuri data pribadi sekitar 35 juta pengguna.
Pada
November 2011, perusahaan pengembangan permainan terkemuka di Seoul,
Nexon, menemukan bahwa informasi pribadi dari 12 juta pelanggan dari
permainan online popular MapleStory dicuri oleh para pengganggu.
Pada
Maret 2010, pihak berwajib Korea Selatan melakukan penyelidikan atas
sistem keamanan perusahaan ritel besar Shinsegae dan 24 perusahaan
lainnya, setelah data dari 20 juta pelanggannya bocor.
0 komentar:
Posting Komentar