Para arkeolog telah menemukan
sisa-sisa sesuatu yang mereka yakini sebagai sebuah desa berusia 1.000
tahun. Benda purbakala itu ditemukan di puncak hutan yang tertutup hutan
di Filipina.
Di tempat tersebut, para arkeolog juga menemukan
peti mati berbahan batu kapur dari jenis yang belum pernah diketahui
sebelumnya. Mereka mengetahui usia tersebut melalui uji carbon dating pada gigi manusia yang ditemukan dalam kuburan batu kapur.
Dilansir dari Fox News,
Sabtu (22/9/2012), petugas National Museum, Eusebio Dizon mengatakan
desa itu terletak di Gunung Kamhantik, dekat kota Mulanay di Provinsi
Quezon.
Penemuan makam berbentuk persegi panjang ini merupakan
sesuatu yang penting karena mengindikasikan masyarakat Filipina saat itu
mempraktikkan ritual penguburan dengan cara yang lebih maju ketimbang
perkiraan sebelumnya.
Dizon juga mengungkap, penemuan arkeologi
masa lalu telah menunjukkan masyarakat Filipina yang tinggal di
pegunungan wilayah utara pada zaman itu, menggunakan peti mati kayu.
Sedangkan di wilayah lain menggunakan peti mati tanah dan guci.
Selain
makam, arkeolog juga menemukan ribuan pecahan guci, benda logam dan
fragmen tulang manusia, monyet, babi serta hewan liar lainnya di
kuburan. Dizon juga mengungkap pada Associated Press, pada batu kapur
terdapat lubang bulat bekas tiang kayu rumah atau gudang yang mungkin
pernah berdiri.
0 komentar:
Posting Komentar