Virus yang menyerang saluran pernapasan mirip dengan virus SARS
ditemukan di Arab Saudi dan membunuh satu orang. Satu korban lain pria
asal Qatar kini mendapat perawatan serius di sebuah rumah sakit di
London, Inggris.
Virus yang teridentifikasi adalah jenis coronavirus dari famili virus yang biasa menjadi pemicu flu, termasuk SARS, sindrom pernapasan akut yang menyebabkan 800 orang tewas, sebagian besar di Asia, pada tahun 2003 lalu.
Pria asal Qatar tersebut sebelumnya dilaporkan baru saja melakukan perjalanan ke Arab Saudi saat bulan Ramadhan. Saat ini ia dirawat di London karena menderita gagal ginjal.
WHO menjelaskan, sampel virus dari pria Qatar itu sama dengan virus yang berasal dari pria Arab Saudi yang meninggal. Organisasi kesehatan dunia tersebut masih terus menyelidiki asal penularan virus ini dan menyatakan belum perlu dilakukan peringatan (travel warning).
Situasi tersebut mendapat perhatian tinggi dari WHO karena bulan Oktober adalah dimulainya musim haji yang akan membawa jutaan orang dari seluruh dunia ke Arab Saudi.
Para pejabat kesehatan mengaku belum mengetahui apakah virus tersebut akan menyebar secara luas seperti SARS atau tidak. SARS, yang pertama kali ditularkan dari kucing ke manusia di China, menyebar ke Hongkong kemudian menyebar luas ke 30 negara.
"Virus di Arab Saudi ini masih sangat awal. Pada saat ini kami baru menemukan dua kasus sporadis dan banyak hal yang belum diketahui," kata Gregory Hartl, juru bicara WHO.
Ia menambahkan, cara penyebaran virus itu juga belum diketahui. Coronavirus biasanya menyebar lewat udara, tetapi para ilmuwan menduga kedua pasien itu terinfeksi langsung dari binatang. Sejauh ini belum ada bukti penularan antarmanusia.
Selain Arab Saudi, saat ini belum ada negara lain yang melaporkan virus tersebut ke WHO. Kasus infeksi saluran pernapasan serius di Arab Saudi juga dilaporkan tidak banyak dalam tiga bulan terakhir.
"Berbeda dengan SARS yang dengan cepat menginfeksi para petugas kesehatan di rumah sakit, virus baru ini sepertinya tidak," kata Prof John Oxford, ahli virus dari London.
Pejabat Arab Saudi sendiri mengatakan, mereka berusaha mencegah terjadinya penularan virus selama musim haji. Para jemaah haji disarankan untuk menjaga kebersihan tangan dan menggunakan masker di tempat umum.
Pada musim haji sering kali terjadi penularan wabah termasuk flu, meningitis, dan polio.
Virus yang teridentifikasi adalah jenis coronavirus dari famili virus yang biasa menjadi pemicu flu, termasuk SARS, sindrom pernapasan akut yang menyebabkan 800 orang tewas, sebagian besar di Asia, pada tahun 2003 lalu.
Pria asal Qatar tersebut sebelumnya dilaporkan baru saja melakukan perjalanan ke Arab Saudi saat bulan Ramadhan. Saat ini ia dirawat di London karena menderita gagal ginjal.
WHO menjelaskan, sampel virus dari pria Qatar itu sama dengan virus yang berasal dari pria Arab Saudi yang meninggal. Organisasi kesehatan dunia tersebut masih terus menyelidiki asal penularan virus ini dan menyatakan belum perlu dilakukan peringatan (travel warning).
Situasi tersebut mendapat perhatian tinggi dari WHO karena bulan Oktober adalah dimulainya musim haji yang akan membawa jutaan orang dari seluruh dunia ke Arab Saudi.
Para pejabat kesehatan mengaku belum mengetahui apakah virus tersebut akan menyebar secara luas seperti SARS atau tidak. SARS, yang pertama kali ditularkan dari kucing ke manusia di China, menyebar ke Hongkong kemudian menyebar luas ke 30 negara.
"Virus di Arab Saudi ini masih sangat awal. Pada saat ini kami baru menemukan dua kasus sporadis dan banyak hal yang belum diketahui," kata Gregory Hartl, juru bicara WHO.
Ia menambahkan, cara penyebaran virus itu juga belum diketahui. Coronavirus biasanya menyebar lewat udara, tetapi para ilmuwan menduga kedua pasien itu terinfeksi langsung dari binatang. Sejauh ini belum ada bukti penularan antarmanusia.
Selain Arab Saudi, saat ini belum ada negara lain yang melaporkan virus tersebut ke WHO. Kasus infeksi saluran pernapasan serius di Arab Saudi juga dilaporkan tidak banyak dalam tiga bulan terakhir.
"Berbeda dengan SARS yang dengan cepat menginfeksi para petugas kesehatan di rumah sakit, virus baru ini sepertinya tidak," kata Prof John Oxford, ahli virus dari London.
Pejabat Arab Saudi sendiri mengatakan, mereka berusaha mencegah terjadinya penularan virus selama musim haji. Para jemaah haji disarankan untuk menjaga kebersihan tangan dan menggunakan masker di tempat umum.
Pada musim haji sering kali terjadi penularan wabah termasuk flu, meningitis, dan polio.
Yang bener,,..takutnya menghambat banyak orang untuk berhaji tuh tahun ini...
BalasHapussemoga aja ini cuma isu tidak benar..