Malang, Indonesia (News Today) - Joko Ariyanto (25), warga Jalan Gambas, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, tertangkap mencopet demi melunasi uang pendaftaran sekolah anaknya di playgroup.
Joko sehari-harinya bekerja sebagai tukang becak di wilayah Kedungkandang. Tak juga mendapat penumpang, Joko pun berpikir menjadi seorang pencopet. Namun sial, baru sekali beraksi mencopet, aksi Joko langsung kepergok korban. Bahkan, Joko pun langsung mendapat ganjaran, dihajar warga sekitar hingga babak belur.
"Untungnya, anggota kami kebetulan lewat di lokasi dan langsung mengamankan pelaku dari amukan warga. Saat itu anggota kami sedang patroli," ujar Kepala Polsek Sukun Komisaris Sulistyo Nugroho kepada Kompas.com, Selasa (12/7/2011).
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (7/7/2011) sekitar pukul 13.30 WIB di pintu masuk Terminal Gadang, Kota Malang. "Kebetulan, di lokasi banyak warga yang keluar masuk Pasar Gadang," katanya.
Saat beraksi, ujar Sulistyo, Joko berpura-pura menjadi juru penumpang angutan kota di Terminal Gadang untuk jurusan Arjosari-Gadang. "Pelaku mengaku, awalnya tak ada maksud untuk mencopet. Tapi, pikirannya berubah setelah melihat salah seorang penumpang angkot jurusan Arjosari-Gadang yang membuka dompet berisi uang banyak. saat itu pelaku menjadi pencopet dadakan," katanya.
Saat itu, korban yang bernama Sugiarti (40) beralamat di Dusun Mulyoasri, Desa Gedok, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, sedang turun dari angkot jurusan Arjosari-Gadang. "Korban membuka dompetnya untuk membayar ongkos angkutan. Saat korban mau menaruh dompet ke tasnya, pelaku langsung beraksi dan langsung membawa kabur," ujarnya.
Melihat dompetnya dibawa kabur pelaku, korban langsung teriak copet. Spontan, mendengar teriakan itu, warga yang ada di sekitar lokasi langsung mengejar pelaku. Warga berhasil menangkap pelaku di SPBU Gadang, tak jauh dari Terminal Gadang. "Saat warga berhasil menangkap pelaku, warga langsung menghajar korban secara ramai-ramai di lokasi hingga babak belur. Tak lama, anggota kami yang sedang patroli lewat dan langsung mengamankan pelaku dari amukan warga," kata Sulistyo.
Sementara itu, menurut pengakuan Joko saat ditemui di Mapolsek Sukun, Selasa (12/7/2011), ia nekat melakukan perbuatan tercela karena desakan ekonomi. "Awalnya tak ada niatan mau nyopet," ujarnya sembari menundukkan kepala.
Namun, kata Joko, beberapa hari ke depan, pihaknya membutuhkan uang untuk melunasi uang pendaftaran sekolah playgroup anaknya, yang masih berusia 3 tahun 5 bulan. "Saya butuh uang untuk pendaftaran anak saya di playgroup," katanya. "Saya bingung harus mendapatkan uang dari mana untuk anak saya sekolah itu. Terpaksa, saya nyopet," akunya dengan nada lirih.
Joko sehari-harinya bekerja sebagai tukang becak di wilayah Kedungkandang. Tak juga mendapat penumpang, Joko pun berpikir menjadi seorang pencopet. Namun sial, baru sekali beraksi mencopet, aksi Joko langsung kepergok korban. Bahkan, Joko pun langsung mendapat ganjaran, dihajar warga sekitar hingga babak belur.
"Untungnya, anggota kami kebetulan lewat di lokasi dan langsung mengamankan pelaku dari amukan warga. Saat itu anggota kami sedang patroli," ujar Kepala Polsek Sukun Komisaris Sulistyo Nugroho kepada Kompas.com, Selasa (12/7/2011).
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (7/7/2011) sekitar pukul 13.30 WIB di pintu masuk Terminal Gadang, Kota Malang. "Kebetulan, di lokasi banyak warga yang keluar masuk Pasar Gadang," katanya.
Saat beraksi, ujar Sulistyo, Joko berpura-pura menjadi juru penumpang angutan kota di Terminal Gadang untuk jurusan Arjosari-Gadang. "Pelaku mengaku, awalnya tak ada maksud untuk mencopet. Tapi, pikirannya berubah setelah melihat salah seorang penumpang angkot jurusan Arjosari-Gadang yang membuka dompet berisi uang banyak. saat itu pelaku menjadi pencopet dadakan," katanya.
Saat itu, korban yang bernama Sugiarti (40) beralamat di Dusun Mulyoasri, Desa Gedok, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, sedang turun dari angkot jurusan Arjosari-Gadang. "Korban membuka dompetnya untuk membayar ongkos angkutan. Saat korban mau menaruh dompet ke tasnya, pelaku langsung beraksi dan langsung membawa kabur," ujarnya.
Melihat dompetnya dibawa kabur pelaku, korban langsung teriak copet. Spontan, mendengar teriakan itu, warga yang ada di sekitar lokasi langsung mengejar pelaku. Warga berhasil menangkap pelaku di SPBU Gadang, tak jauh dari Terminal Gadang. "Saat warga berhasil menangkap pelaku, warga langsung menghajar korban secara ramai-ramai di lokasi hingga babak belur. Tak lama, anggota kami yang sedang patroli lewat dan langsung mengamankan pelaku dari amukan warga," kata Sulistyo.
Sementara itu, menurut pengakuan Joko saat ditemui di Mapolsek Sukun, Selasa (12/7/2011), ia nekat melakukan perbuatan tercela karena desakan ekonomi. "Awalnya tak ada niatan mau nyopet," ujarnya sembari menundukkan kepala.
Namun, kata Joko, beberapa hari ke depan, pihaknya membutuhkan uang untuk melunasi uang pendaftaran sekolah playgroup anaknya, yang masih berusia 3 tahun 5 bulan. "Saya butuh uang untuk pendaftaran anak saya di playgroup," katanya. "Saya bingung harus mendapatkan uang dari mana untuk anak saya sekolah itu. Terpaksa, saya nyopet," akunya dengan nada lirih.
0 komentar:
Posting Komentar