Apomys brownorum, salah satu spesies yang ditemukan di hutan kawasan Gunung Tapulao, Zambales, Luzon, Filipina.
Ekspedisi mencari mamalia kecil yang dilakukan ilmuwan pada tahun 2000 di Pulau Luzon, Filipina berhasil menemukan 7 spesies tikus baru. Ilmuwan mempublikasikan hasilnya di Jurnal Fieldiana yang terbit 20 Mei 2011 lalu. Dengan temuan ini, spesies tikus pun makin bertambah.
Tak perlu merasa bahwa spesies-spesies tikus yang ditemukan ini akan mengganggu Anda di rumah. Pasalnya, pimpinan proyek penelitian, Dr Lawrence Heaney dari The Field Museum mengatakan bahwa seluruh spesies tikus yang ditemukan adalah tikus hutan yang menghuni habitat spesifik di Pulau Luzon.
"Tikus-tikus yang mengagumkan ini hidup di hutan yang terletak di pegunungan yang tinggi. Meski di beberapa tempat banyak tikus-tikus itu cukup melimpah, namun mereka secara aktif menghindari kontak dengan manusia dan jarang menimbulkan bahaya. Mereka memilih memakan cacing tanah dan biji di hutan," kata Heaney.
Ilmuwan mengatakan bahwa seluruh spesies tikus yang ditemukan termasuk dalam genus Apomys. Salah satu spesies yang ditemukan adalah Apomys brownorum. Berdasarkan analisis DNA dan morfologis, beberapa spesies tikus memiliki keunikan sehingga ilmuwan mengajukan subgenus baru bagi spesies tersebut, yakni Megapomys.
Para peneliti yang terlibat dalam riset ini mengatakan bahwa penemuan ini merupakan bukti tingginya keanekaragaman hayati yang ditemukan di Luzon, yang menurut para ilmuwan, 10 kali lebih beragam dari Kepulauan Galapagos. Danilo Belete, pimpinan peneliti lapangan, mengharapkan lebih banyak lagi spesies mamalia ditemukan di tempat ini.
Proyek penelitian yang akhirnya berujung pada penemuan spesies baru ini adalah hasil kerjasama dari beberapa pihak, yaitu Conservation International Filipina, Museum Nasional Filipina, University of the Phillipines, Florida State University (AS), dan Utah Museum of National History (AS).
0 komentar:
Posting Komentar