JAKARTA - PT Pertamina mendukung rencana pemerintah menaikan harga Bahan bakar Minyak (BBM) bersubsidi Rp1.500 menjadi Rp6.000 per liter.
"Baguslah, kita pernah capai harga itu. Kita ikuti pemerintah," kata VP Corporate Communication Pertamina M Harun saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/3/2012).
Sebagaimana diketahui, pemerintah mengusulkan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp1.500 per liter. "Usulan di rancangan APBNP 2012 naik Rp1.500. Kembali ke dulu harga BBM menjadi Rp6.000 per liter, kita pernah mengalaminya," kata Menteri ESDM Jero Wacik.
Adapun alasan kenaikan tersebut karena harga minyak dunia yang meningkat pesat. Dia mencontohkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada Februari 2012 lalu sudah mencapai USD122 per barel, padahal harga minyak Indonesia pada Januari 2012 hanya USD115 per barel.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga memastikan bahwa pemerintah telah memilih opsi kenaikan BBM subsidi sebesar Rp1.500 per liter ketimbang memberi subsidi tetap sebesar Rp2.000 per liter.
Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa asumsi harga minyak mentah (ICP) diganti menjadi USD105 per barel dari sebelumnya USD90 per barel dan lifting minyak 930 barel per hari dari sebelumnya 950 barel per hari.
0 komentar:
Posting Komentar