REUTLINGEN, KOMPAS.com —
Jalan Spreuerhofstrasse, nama sebuah jalan di Reutlingen,
Baden-Wurttemberg, Jerman, tengah menghadapi kemungkinan kehilangan
gelar sebagai jalan paling sempit di dunia versi The Guinness Book of
World Records yakni dengan lebar 31 cm.
Jalan yang dibangun pada
1726 itu merupakan celah tembok dua rumah yang bersampingan, tetapi
tidak berdempetan. Saat itu, celah tersebut sengaja dibuat untuk
antisipasi, jika salah satu rumah terbakar, maka api tidak akan cepat
menyambar ke rumah lain.
Pada tahun 1820, pemerintah setempat
mengumumkan jalan ini sebagai jalan umum. Walaupun telah menarik
perhatian turis dunia, jalan ini kemungkinan bakal kehilangan gelarnya
pada tahun 2013.
Hal ini karena sisi salah satu dinding terbuat
dari kayu yang mulai mengembang karena terkena tetesan hujan sehingga
lambat laun membuat gang semakin sempit. Jika suatu ketika tak dapat
dilewati manusia lagi, statusnya sebagai jalan bisa jadi hilang.
Hilangnya gelar ini dapat membuat kekecewaan besar bagi penduduk lokal.
Sekilas
tidak banyak yang dapat dilihat di Spreuerhofstrasse. Lagi pula, jalan
ini hanya sepanjang 3,80 meter. Bentuknya bahkan tidak bagus. Orang yang
ingin melewatinya harus melewati tembok kosong, dan ketika hujan, air
akan jatuh dari salah satu sisi tembok.
Namun, menurut Der Spiegel,
turis dari Asia dan Amerika bergerombol untuk melihat gang ini. Mereka
terkesima pada tulisan "Jalan paling sempit di dunia" pada setiap
ujungnya, dalam bahasa Inggris dan Jerman.
Kepala Kantor
Pariwisata Reutlingen Tanja Ulmer mengatakan kepada koran setempat, jika
tidak ada yang dapat melewati jalan ini, maka ia tidak dapat lagi
disebut sebagai jalan.
Wah, tampaknya The Guinness Book of World
Records harus menyaksikan ribuan gang senggol yang ada di Indonesia
sebelum memberi gelar ini kepada Jerman, ya.
0 komentar:
Posting Komentar