Peranan orang tua dalam mengamankan anak dari paparan konten kekerasan
dalam game tidak bisa digantikan siapapun, bahkan oleh sistem rating
yang terbaik sekalipun. Hal ini diungkapkan Profesor Tanya Byron,
seorang psikolog terkenal di Inggris dan pimpinan UKIE (badan pengawasan
konten game di Inggris) Jo Twist ketika berbicara dengan media online
Metro.
Byron dan UKIE merupakan aktivis yang mengusahakan adanya
sistem rating game yang didukung oleh hukum dan memberikan sanksi keras
terhadap pelanggarannya.
Sistem rating game merupakan sebuah
peringkat yang menentukan umur untuk memainkan sebuah game. Misalnya,
remaja hanya boleh memainkan game dengan rating remaja dan melarang
mereka untuk memainkan game dengan rating dewasa. Hampir sama dengan
film.
“Ketika saya membuat laporan mengenai rating game pada 2008,
industri game sangat mendukungnya. Mereka selalu membuat game dengan
konten dewasa untuk gamer dewasa, bukan untuk anak-anak,” ujar Byron.
“Kebanyakan
orang tua merasa tidak nyaman dengan game yang selalu dibicarakan di
media akibat kekerasannya, yang hanya terdiri dari 5 persen saja,
sedangkan 95 persen game lain tidak dihiraukan. Padahal, game tersebut
sangat baik untuk anak dari sudut pandang pendidikan. Selama orang tua
dan anaknya bermain bersama,” tegas Byron.
Byron juga meminta
orang tua untuk ikut serta dalam mengawasi anaknya ketika memainkan
game. Seketat apapun sebuah sistem rating tidak akan berguna bila anak
tidak diawasi kegiatan bermainnya. Hampir sama ketika anak menonton
televisi dan film yang ditujukan untuk kalangan umur tertentu.
Pada
kesempatan tersebut, Byron dan Twist juga menganjurkan orang tua untuk
mengunjungi website askaboutgames.com untuk mengetahui cara mengawasi
sesi bermain anak dan menggunakan fitur “Parental Control” yang terdapat
di semua mesin game console.
0 komentar:
Posting Komentar