(News Today)  - Di China ada pepatah, jika ingin makmur, bangunlah jalan terlebih  dahulu. Benar, China tidak putus-putusnya membangun infrastruktur  seperti jalan bebas hambatan dan rel kereta api.
Pemerintah China  sudah memastikan akhir bulan ini, China akan merayakan pencapaian  barunya. Predikat terbesar, tercepat, dan ”ter” lainnya di China akan  bertambah. Sekarang ini, kereta tercepat di muka bumi berada di China.  Tidak hanya itu, jalur kereta cepat terpanjang juga ada di China.
Peresmian ini akan bertepatan dengan ulang tahun ke-90 Partai Komunis China.
Kereta  dengan kecepatan maksimal 350 kilometer per jam itu akan melayani jalur  Beijing-Shanghai sepanjang 1.318 kilometer atau hampir sama dengan  jarak dari Jakarta ke Yogyakarta pergi-pulang.
Dengan kereta  tercepat itu, Beijing-Shanghai akan ditempuh dalam lima jam, lebih cepat  dari 11 jam dengan layanan kereta yang berlaku sekarang.
Jalur  Beijing-Shanghai melewati tujuh provinsi dan sejumlah kota besar, yaitu  Tianjin, Hebei, Shandong, Anhui, dan Jiangsu. Rute ini juga  menghubungkan dua zona ekonomi utama, yaitu Bohai dan Delta Sungai  Yangtze.
Jalur ini jelas akan membawa manfaat ekonomi yang sangat besar karena menghubungkan daerah-daerah strategis.
Harga tiket yang ditawarkan bervariasi, antara 410 yuan dan 1.740 yuan, atau antara Rp 543.000 dan Rp 2,3 juta.
Melihat  pencapaian China, banyak juga yang berkomentar miring dan skeptis. Ada  yang mencurigai kapasitas inovasi China. Yang lain mengkritik China  hanya menjiplak teknologi gabungan Jepang, Jerman, dan Perancis untuk  urusan kereta cepat ini.
Pemerintah melawan kecurigaan ini dengan  menyatakan bahwa kereta tercepat yang sudah ada di dunia hanya memiliki  kecepatan 320 kilometer per jam, tetapi buatan China ini mampu menambah  kecepatan hingga 350 kilometer per jam.
Kereta cepat Perancis,  TGV, berhasil mencapai rekor pada tahun 2007 ketika berhasil melaju  secepat 571,2 kilometer per jam ketika dilakukan uji coba. Akan tetapi,  kecepatan ini hanya berlangsung beberapa saat. Kecepatan normal TGV  adalah 320 kilometer per jam.
Demi keselamatan, kereta cepat  China hanya akan melaju rata-rata 300 kilometer per jam walau dirancang  untuk berlari sejauh 350 kilometer per jam.
Di beberapa ruas,  jalur kereta cepat ini dipasangi pagar setinggi 2,85 meter untuk  menghindari hewan atau manusia. Selain itu, di setiap 1 kilometer akan  ditempatkan para penjaga.
Kebanggaan negara
Pencapaian  baru ini tentu akan membuat China semakin percaya diri. ”Ini adalah  kebanggaan China dan warga China,” kata Ketua Insinyur Kementerian  Perkeretaapian He Huawu, Senin (27/6), dalam perjalanan percobaan kereta  cepat itu dari Beijing ke Shanghai.
Dibutuhkan hanya 39 bulan  untuk membangun jaringan kereta yang prestisius itu dan dipersembahkan  sebagai hadiah bagi 90 tahun Partai Komunis China.
Biaya  pembangunan jaringan kereta ini 32,5 miliar dollar AS. Ini dianggap  pemborosan sehubungan dengan masih ada ratusan juta warga hidup  sengsara. Juga ada kritik soal praktik korupsi, yang membuat kecepatan  kereta tak bisa diaplikasikan pada level 350 kilometer per jam karena  aspek keselamatan.
Namun, ini adalah prestasi dan prestise China.  Cat biru dan putih di badan pesawat itu menunjukkan harmoni, meniru  slogan Presiden Hu Jintao, yang bermimpi China sebagai negara harmonis.
Lepas  dari itu, ini tidak lagi sekadar slogan. Ini adalah mahakarya yang  mengharumkan bangsa. Warga dunia, termasuk tentu warga RI, apalagi warga  Jakarta, wajib iri.







0 komentar:
Posting Komentar