JANGAN pakai kosmetik sembarangan lho, kamu kan lagi hamil! Bahaya!” Nasihat serupa lumrah dilontarkan bagi Anda yang tengah berbadan dua. Bagi Moms yang kesehariannya tidak bekerja, mungkin ini perkara mudah. Tapi bagaimana dengan wanita pekerja?
Jika sebelum hamil Anda terbiasa tampil dengan busana rapi ditambah pulasan make up, tentu rasanya berbeda sekali kalau harus ngantor dengan wajah “polos” ya! Apalagi bila jenis pekerjaan Moms yang mengharuskan Anda menemui klien atau yang berhubungan dengan orang banyak secara tatap muka.
Daripada bertanya-tanya mana kosmetik yang boleh dan tidak boleh bagi Bumil, ikuti ulasan berikut:
Khawatir bahan-bahan dalam kosmetik membahayakan janin memang jadi alasan utama Bumil meninggalkan ritual dandan. Wah jangan sampai hal ini menghambat Bumil tampil cantik dan menawan meski tengah berbadan dua ya!
“Boleh berdandan tapi Bumil harus tahu kandungan bahan yang terdapat dalam kosmetik tersebut aman. Jika ingin mempercantik diri, pilihlah produk kecantikan yang sudah mendapat izin BPOM,” ungkap dr Midi Haryani SpKK.
Belakangan ini marak sekali iklan produk pemutih wajah yang beredar di internet maupun jejaring sosial. Hasil before – after yang tampak memang menakjubkan. Mungkin ada teman atau kerabat Anda yang pernah menggunakannya. Seringkali ini menjebak kaum hawa. Asal produk tersebut cukup dikenal dan banyak yang pakai, dengan mudah kita langsung menggunakannya. Padahal bisa saja itu merupakan kosmetik ilegal.
Hindari Kandungan Kosmetik...
- Mercury: produk pemutih yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan sel-sel saraf pada janin.
- Hydroquinon: bahan pemutih yang memiliki efek samping kemerahan hingga bercak hitam. Sebenarnya pada beberapa orang, bahan ini bisa dipakai namun tidak untuk pemakaian jangka panjang.
- Retinoid: pada pemakaian oles, bahan ini dapat menyebabkan cacat pada janin.
Problem Kulit Bumil
“Kelainan kulit yang terjadi selama kehamilan disebabkan oleh perubahan hormon. Biasanya terjadi pada lapisan kulit (epidermis dan dermis),” ujar Midi.
Kelainan kulit yang terjadi semasa hamil bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya peregangan kulit karena tubuh semakin membesar – utamanya kulit bagian perut -, faktor hormonal dan metabolisme tubuh yang meningkat. Karena adanya perubahan hormonal pada Bumil, seringkali menyebabkan masalah kulit seperti:
1. Gatal-gatal
Bumil seringkali mengalami gatal-gatal pada kulit. Kelainan kulit berupa beruntusan dan merah. Umumnya berada di area lipatan dan dapat menyebar ke area tubuh lain. Gatal-gatal dapat terjadi pada berapapun usia kehamilan. Dapat diatasi dengan menggunakan pelembap. Namun ada juga gatal yang dapat menyebabkan peradangan kulit yang disebut Atopik pada kehamilan dan pruritic urticarial papul and plaque of pregnancy. Jika Bumil mengalami peradangan ini sebaiknya segera konsultasi ke dokter kulit.
2. Flek-flek Kehitaman (Hiperpigmentasi)
Produksi hormon esterogen yang berlebihan dan seringnya terpapar sinar matahari akan mengakibatkan pigmentasi meningkat dan memicu timbulnya titik-titik atau bercak cokelat di wajah khususnya pada dahi. Bercak ini dikenal dengan nama Melasma/Chloasma.
3. Stretch Marks
Selama kehamilan, elastisitas kulit “dipaksa” untuk mengembang, sehingga permukaannya sering terlihat pecah dan muncul stretch marks. Permukaan kulit yang sering terkena stretch marks antara lain dinding perut, lengan atas, pinggul, paha, dan bokong.
Tak jarang stretch marks juga muncul pada payudara. Jika peregangan payudara selama hamil dan menyusui lumayan besar, umumnya juga akan meninggalkan tanda guratan putih saat payudara kembali ke ukuran normal.
“Untuk mencegah timbulnya stretch marks, jauh lebih bagus bila sebelum hamil terbiasa menggunakan minyak zaitun atau pelembab tertentu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi munculnya stretch marks yang berlebihan,” saran Midi.
4. Jerawat (Acne)
Selama kehamilan, hormon dapat berfluktuasi secara liar. Tingginya hormon androgen dapat merangsang produksi minyak berlebih dan akan menghasilkan kelenjar minyak yang berlebih sehingga memicu munculnya jerawat.
“Jerawat terjadi karena hormon yang berlebih. Wanita hamil cenderung lebih mudah berjerawat karena meningkatnya produksi kelenjar minyak dalam tubuh,” alas Midi.
5. Linea Nigra
Selama bulan ke-4 dan ke-5 kehamilan, akan muncul garis gelap dari pusar menuju tulang kemaluan, kelainan ini disebut Linea Nigra. Midi mengatakan Linea Nigra terjadi karena pengaruh perubahan hormonal dari pigmen Bumil jadi lebih aktif. Kelainan kulit ini tidak perlu dikhawatirkan karena tidak membahayakan janin dan dapat hilang dengan sendirinya.
waw..info yg bgus gan..mkasih...
BalasHapus