CALIFORNIA - Peneliti dari Symantec,
Kaspersky dan Seculert telah menemukan Madi (Madhi). Ini adalah suatu
program jahat yang relatif baru dan mengincar organisasi dari Timur
Tengah.
Diwartakan Softpedia, Rabu (18/7/2012), program jahat ini pertama kali terlihat pada Desember 2011. Target utama Madi adalah sistem komputer dari Iran, Israel, Saudi Arabia dan Afghanistan. Namun, program jahat ini juga mengincar sitem komputer dari wilayah lain seperti Amerika Serikat, Selandia Baru dan Yunani.
Organisasi yang diserang dengan bantuan program jahat jenis Trojan ini termasuk agensi pemerintah, perusahaan finansial, perusahaan teknisi infrastruktur penting, perusahaan minyak dan lembaga riset.
Setelah terpasang dalam sebuah perangkat, Madi sanggup mengambil screenshots, merekam suara, menerima struktur disk, menghapus data dan memutakhirkan diri sendiri. Selain itu program jahat ini juga memiliki kemampuan keylogging untuk mengumpulkan data-data sensitif.
Meski lokasi dan target serangannya mengindikasikan program jahat itu dibuat atas sponsor pemerintah suatu negara, para ilmuwan menemukan bukti lain, yang menunjukkan program jahat ini mengandalkan social engineering untuk menginfeksi.
Diwartakan Softpedia, Rabu (18/7/2012), program jahat ini pertama kali terlihat pada Desember 2011. Target utama Madi adalah sistem komputer dari Iran, Israel, Saudi Arabia dan Afghanistan. Namun, program jahat ini juga mengincar sitem komputer dari wilayah lain seperti Amerika Serikat, Selandia Baru dan Yunani.
Organisasi yang diserang dengan bantuan program jahat jenis Trojan ini termasuk agensi pemerintah, perusahaan finansial, perusahaan teknisi infrastruktur penting, perusahaan minyak dan lembaga riset.
Setelah terpasang dalam sebuah perangkat, Madi sanggup mengambil screenshots, merekam suara, menerima struktur disk, menghapus data dan memutakhirkan diri sendiri. Selain itu program jahat ini juga memiliki kemampuan keylogging untuk mengumpulkan data-data sensitif.
Meski lokasi dan target serangannya mengindikasikan program jahat itu dibuat atas sponsor pemerintah suatu negara, para ilmuwan menemukan bukti lain, yang menunjukkan program jahat ini mengandalkan social engineering untuk menginfeksi.
0 komentar:
Posting Komentar